AKSI SEPTEMBER ( ASEP ) BKSN SMP MARDI YUANA BOGOR TAHUN 2020
![](https://smpbogor.mardiyuana.sch.id/assets/images/gallery/gallery_1602143258.jpg)
Pendahuluan Mewartakan Kabar Gembira Dalam Krisis Iman dan Identitas Setiap bulan September, umat Katolik memperingati bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Umat Katolik dianjurkan untuk semakin mendekatkan diri dengan Kitab Suci. Dalam BKSN ini biasanya diisi dengan beberapa kegiatan, baik di lingkungan masing-masing, biara maupun di halaman Gereja. Kegiatan yang akan dilakukan seperti: pendalaman Kitab suci, renungan bersama, lomba membaca Kitab Suci, dan pameran buku kudus. Seiring perkembangan zaman, iman kita ditantang oleh benda-benda baru seperti mobil mewah untuk kepentingan ke Gereja. Selain itu, orang harus berpenampilan keren dan seksi di dalam Gereja, belum lagi tantangan yang sangat parah seperti rayuan politik (tukar akal sehat dan hati nurani dengan uang), dan menjual tubuh untuk kepentingan ekonomi. Perilaku semacam ini sering terjadi, iman sangat lemah dan jauh dari harapan injil. Ketidak seimbangan antara iman dan perbuatan adalah keburukan luar biasa. Keburukan itu sama dengan kosong sehingga bisa dinilai iman tanpa perbuatan adalah kosong. Orang cepat jatuh dalam kehancuran selain karena iman lemah, juga karena tidak bersikap kritis. Lebih baik hidup sederhana, berpikir kritis, iman tumbuh subur adalah harapan besar umat Katolik. Dalam Katoliknews, 10 Maret 2017, Paus Fransiskus pernah menceritakan dirinya yang mengalami krisis iman. Ia "merasa kosong" dan bersalah di masa lalunya. Namun itu adalah kesempatan untuk tumbuh. Kita adalah manusia biasa, setiap orang pasti pernah bersalah. “Mewartakan Kabar Gembira dalam Krisis Iman dan Identitas” , merupakan tema besar BKSN Keuskupan Bogor tahun 2020. Dalam situasi pandemi covid 19 ini, segala aktifitas yang berkaitan dengan keimanan atau religius mengalami situasi stagnan. Semua aktifitas dilakukan dari rumah, maka SMP Mardi Yuana yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keuskupan Bogor berupaya mengimplementasikan tema BKSN melalui aktifitas persekolahan karena merupakan ujung tombak pewartaan melalui pendidikan. SMP Mardi Yuana secara rutin melaksanakan kegiatan BKSN ini sebagai arena untuk mendewasakan iman para siswa dengan kegiatan lomba. ASEP adalah salah satu cara yang dilakukan SMP Mardi Yuana Bogor untuk merenda iman yang telah di pisahkan oleh situasi pandemi ini. Hal dilakukan untuk mewartakan kabar gembira dalam suasana yang gembira agar tidak terjadi krisis iman dan identitas sebagai insan katolik serta sebagai bangsa Indonesia. Marilah kita sukseskan bersama ASEP SMP Mardi Yuana Bogor tahun 2020. Krisis Identitas Paus Yohanes Paulus ll pernah bersuara sebagaimana yang tertuang dalam nasihat apostolik "Christifideles Laici, 30 Desember 1988", banyak anggota Gereja yang tidak steril dari arus negatif yang dipancar dari kemajuan dunia. Arus materialisme menarik psikologi dan mempertebal sikap ego setiap orang, mengejar materi dan meninggalkan kepentingan Gereja. Krisis identitas, orang-orang tidak lagi mengenal diri, tidak bisa membedakan antara hal yang baik dan buruk. Selalu berbuat buruk karena tidak dilandsai oleh iman yang kuat. Pembohongan terhadap publik terjadi dimana-mana, kehilangan pekerjaan karena hilang kepercayaan, dan pindah agama. Mesti luangkan waktu untuk berdiam diri dan merenung, mengkiuti kegiatan-kegiatan Gereja sebagai bentuk pendekatan diri kepada injil. Belajar dari Kitab Suci sebagaimana dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Di sini umat belajar kembali kisah orang Yahudi yang ke pembuangan di Babel. Di tengah peristiwa itu, nabi-nabi hadir sebagai pembawa kabar gembira (evangelisasai) seperti yang dilakukan oleh Yesaya dan Yehezkiel. Begitupun dalam Perjanjian Baru, kisah tentang kematian 'Rabbi' adalah akhir, namun Yesus hadir untuk membawa kabar gembira. Merenungkan kisah dalam Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama di atas juga bentuk dari belajar untuk mendekatkan diri dengan injil. Menerjemahkan konteks itu ke dalam kehidupan sehari-hari, mengenal diri dan perannya di tengah kehidupan sosial. Menampilkan diri yang berkualitas, mengerjakan dan mengejar sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Krisis iman dan identitas adalah masalah besar maka harus berjiwa besar pula untuk berjuang melawan segala godaan jaman.