SOSOK INSPIRASI PAHLAWAN KEMERDEKAAN - JOESOEF RONODIPOERO
![](https://smpbogor.mardiyuana.sch.id/assets/images/gallery/slide_1631780257.jpeg)
Joesoef Ronodipoero Moehammad Joesoef Ronodipoero adalah duta besar Indonesia. Pada awalnya ia dikenal sebagai penyiar kemerdekaan Republik Indonesia secara luas. Selain itu ia pernah menjadi Duta Besar luar biasa Indonesia di Uruguay, Argentina, dan Chili. Yusuf Ronodipuro dianggap sebagai salah satu tokoh pahlawan Indonesia karena perannya dalam menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia saat dia bekerja di Radio Hoso Kyoku. Dia juga adalah salah satu pendiri dari Radio Republik Indonesia pada tanggal 11 Septe Moehammad Joesoef Ronodipoero adalah duta besar Indonesia. Pada awalnya ia dikenal sebagai penyiar kemerdekaan Republik Indonesia secara luas. Selain itu ia pernah menjadi Duta Besar luar biasa Indonesia di Uruguay, Argentina, dan Chili. Yusuf Ronodipuro dianggap sebagai salah satu tokoh pahlawan Indonesia karena perannya dalam menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke seluruh dunia saat dia bekerja di Radio Hoso Kyoku. Dia juga adalah salah satu pendiri dari Radio Republik Indonesia pada tanggal 11 September 1945, yang berdiri sampai sekarang, dan kemudian hari jadinya diperingati setiap tanggal 11 September. Setelah semuanya siap, pada pukul 19.00, Yusuf Ronodipuro yang kala itu berusia 26 tahun, membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia lewat siaran mancanegara ke seluruh dunia. Setelah kira-kira 20 menit, dia juga membacakan naskah tersebut dalam Bahasa Inggris, sehingga radio-radio internasional seperti BBC London, Radio Amerika, Singapura dan lainnya bisa mengerti maksud siaran tersebut dan meneruskannya, sehingga seluruh dunia mendengar kabar tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia ini. Setelah peristiwa tersebut, Ronodipuro mendirikan Radio Suara Indonesia Merdeka dari barang-barang elektronik bekas. Ini adalah pidato pertama Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia. Saat itu, semuanya menyetujui untuk meminta pemerintah Jepang untuk memberikan stasiun radio mereka kepada Republik Indonesia. Tetapi pihak Jepang menolak permintaan ini, karena menurut perjanjian Penyerahan Jepang, Indonesia harus diserahkan kembali kepada Tentara Sekutu. Tanggal 11 September rapat kembali diadakan, menyetujui didirikannya Radio Republik Indonesia dan supaya sekali lagi meminta pemerintah Jepang untuk memberikan stasiun-stasiun radio di daerah. Tentara Sekutu yang memenangkan Perang Dunia II kemudian tiba di Indonesia. Saat itu setelah Rapat Akbar Ikada, kaum pemuda merebut kantor-kantor Jepang untuk menjadi milik Republik Indonesia, termasuk Hoso Kyoku. Saat Tentara Kerajaan Belanda menumpang Tentara Sekutu untuk mengambil alih Indonesia, yaitu Agresi Militer Belanda I tahun 1946, RRI direbut oleh Tentara Kerajaan Belanda, dan Yusuf Ronodipuro kemudian ditangkap dan dipenjara tanggal 21 Juli 1947. Sumber : Wikipedia Penulis : Natasya Octapia S